Sahabat pelayan, dijaman digital ini hal yang dicari pelanggan adalah harus mengandung story

Salah satu binatang yang cute dan lucu adalah kucing,...

Jika kita perhatikan hewan peliharaan, anjing menempati posisi pertama sebagai hewan yang setia kepada tuannya.

Setelah mengulas tentang mesin yang humanis dan human yang mekanis, pelayan mendapat beberapa masukan diantaranya tentang adanya interaksi antara human dan mesin.

Terkadang didalam melayani kita sering merasa ragu bahkan tidak yakin apakah kita bisa melaksanakan tugas pelayanan.

Pernahkah sahabat pelayan merasa tidak siap ketika diminta melayani. Pernahkah sahabat pelayan sangat kuatir dan mencoba menyiapkan diri sebaik-baiknya ketika diminta melayani. Pernahkah sahabat pelayan sangat nervous dan merasa segala sesuatunya tidak pernah cukup ketika melayani.

Sahabat, suatu saat pelayan pernah melakukan percakapan dengan mesin.

Ada kabar baik bagi para pelayan yang merasa kesulitan untuk bekerjasama. Yakni belajar kepada semut. Yah semut adalah binatang yang sering memjadi lambang kerjasama.

Pelayan yakin saat ini sudah banyak pelanggan memahami arti me-eksekusi sebuah pekerjaan. Pelayan merasa bukan hanya memahami arti tetapi para pelayan sudah terbiasa melakukannya.

Saat ini pelayan sering mendengar keluhan seorang pelayan yang merasa galau dan gagal. Sehingga diantaranya ada yang merasa karirnya sebagai pelayan terancam berakhir.

Sebetulnya tidaklah aneh bagi seorang pelayan untuk bekerjasama. Ah…., biasa itu, demikianlah guman seorang pelayan. Bekerjasama adalah pekerjaan yang sering dilakukan oleh para pelayan. Namun mengapa masih banyak pelayan yang gagal dalam bekerjasama?

Jika kita mendengar kata diskusi, bayangannya pasti riuh, penuh debat dan udara dipenuhi kata-kata.

Sahabat, pernahkah kita mempunyai pengalaman diberi tawaran sesuatu yang kita inginkan sebelum kita memintanya.

Sahabat pelayan, pernahkah kita memperhatikan garam? Sepertinya garam itu tidak penting yak, Untuk apa diperhatikan segala.

Pelajaran pelayanan yang paling pas dapat dipelajari di jalan raya. Kita bisa melihat siapa yang pingin dilayani dan siapa yang suka melayani.

Untuk menyampaikan ide atau menjual gagasan ke atasan paling atas yakni BOD bahkan CEO bukanlah hal mudah.

Salah satu pertanyaan besar pelayan dalam melayani pelanggan adalah : a. Menyediakan yang terbaik untuk pelanggan. b. Menjawab masalah pelanggan

Jadi pemimpin itu banyak sekali tuntutannya, salah satunya yang ngetrend adalah menjadi pemimpin pelayan.

kawan ini mengkritisi konsep eksekusi yang sering salah diterapkan oleh para pemimpin pelayan

Salah satu hal yang sering jadi excuse dari seorang pelayan ketika tidak bisa berkordinasi atau bekolaborasi adalah saling menunggu atau saling menyalahkan.

Ini kalimat penyemangat sekaligus ajakan agar pemimpin pelayan lebih suka melayani.

Pelayan pernah bekerjasama dengan pak Bepe seorang pemimpin pelayan yang sangat nJawani.

Masa paling indah untuk melakukan disiplin pertumbuhan adalah saat orang tua dikaruniai anak

kita akan membahas bagaimana mengukurnya dan menakar keberhasilan program efisiensi yang dicanangkan

Kesadaran diri atau self awareness adalah hal yang utama dalam menjalankan efisiensi bagi perusahaan.

Apa yang ada dalam benak pelayan ketika mendengar kata efisiensi?

Ketika merenungkan kalimat “melayani itu passion” pelayan sedang berdiskusi melalui messenger dengan seorang sahabat yang saat ini sedang menempuh master di luar negeri.

Saat ini bermunculan kelompok masa yang menyatakan dari sebuah kerajaan atau kesultanan

terminologi service experience ini memang belum ada dalam dunia pelayanan digital.

seringkali kita menthok atau terhenti ketika menjual ide atau gagasan ke atasan

Ada fenomena menarik ketika kita jalan-jalan di Mall, yakni sering melihat antrian panjang dari pelanggan minuman kekinian yang disebut BOBA

Sumpah! ga usah nyari kata “worryholic” di google translate, kamus webster, longman, oxford maupun kamus besar bahasa inggris (KBBI) di jamin pasti ga ada

Wow kok bisa ya orang tersebut punya viewer lebih dari 1000 K setiap kali tayang

para pelayan yang sukses di era digital adalah mereka yang mempunyai disiplin tinggi

Namun takdir berkata lain, meskipun sahabat pelayan ini, sempat berujar, “orang miskin dilarang sakit”, sebagai bentuk protes terhadap sistem

Kondisi ini diketahui ketika dalam perjalanan menuju stasiun, setiap kali melewati persimpangan selalu kacau karena trafic light ga nyala

Seperti telah diketahui bersama bahwa disruption itu suatu kondisi perubahan yang sangat-sangat cepat sebagai dampak kemajuan teknologi digital sehingga dapat merubah tatanan ekonomi dan pelayanan.

Setiap pelanggan menempatkan kejujuran diperingkat pertama ketika mereka berinteraksi dengan pelayan

Apakah benar sangat mudah atau gampang melayani di era digital ini? Ternyata jawabannya bisa “ya” dan “tidak”.

ketika kita ditanya, mental apa yang diperlukan oleh pelayan menghadapi tahun baru? yakni setiap pelayan harus bermental “sekeras baja tetapi punya rasa yang selembut sutra”

Setidaknya ada tiga cara pelayan dalam bekerja, yakni mengambil inisiatif atau take action, mengeluh atau pasrah

Rasanya satu hari tidak cukup 24 jam, atau satu minggu tidak cukup hanya 7 hari

terkadang dalam melaksanakan tugas pelayanan, kita tidak mau kehilangan sedikitpun informasi dari bawahan kita

hebatnya, semua tuki yang dilepaskan di pantai pada lari ke laut....

Suatu hari seorang murid diberi tugas untuk melakukan penelitian.....

siapasih yang ngga bangga punya bawahan yang punya banyak ide?

Suatu hari seorang kawan selalu mengeluh tentang ide-idenya yang selalu tidak ditanggapi atasannya

mengeluh biasanya adalah sifat yang sering melekat bagi bawahan, sombong adalah sifat yang sering ditempelkan kepada tasan, apakah bener demikian....

suatu saat ada rekan yang bercerita, dia sangat kecewa dengan atasannya karena meminta timnya bekerja hingga larut pagi tapi hasil kerjanya tidak pernah dipakai.

Sumpah, gegara bos kudet karir terancam....